HABIBANA RIZIEQ SHIHAB BERBINTANG LIMA, ANAK BUAH BERHOTEL PRODEO
Jakarta-“Namanya Cinta Tai Ayam Pun Rasa Coklat” , istilah ini cocok bagi orang yang sedang jatuh dan mabuk karena cinta. Namun cinta seperti ini tidak akan bertahan lama, karena ketika menjalaninya “Tai Ayam” memang akan seperti tai ayam bukan “Coklat”.
Baginda Yang Mulia Habibana Rizieq Shihab di pelariannya, tepatnya di Arab Saudi masih terus menerus berjuang agar terbebas dari kasus yang menjeratnya, Baginda pun tak segan-segan menginstruksikan anggota dan loyalisnya untuk datang menjemput di Bandara layaknya Imam Khomaeni.
Selain itu Baginda Yang Mulia Rizieq Shihab mengintruksikan untuk perang medsos dan “Buly habis musuh-musuh kita” serta gunakan akun-akun medsos anda sebagai senjata kalian. Ujarnya di unggahan youtube.
Dalam perjuangannya, Baginda dengan loyalisnya (FPI) bagaikan sepasang kekasih di mabuk cinta, sehingga anggota dan loyalisnya mau berbuat apa saja untuk menunjukkan kecintaanya terhadap Paduka Habibana Rizieq Shihab.
Perlu di ulas sedikit, saat ini nampak dalam unggahan youtobe pertemuan antara Rizieq Shihab dan Eggi Sudjana berada di kamar baginda menginap, di “Hotel Bintang Lima Kelas President Suite”, harganya dipastikan mahal dan biasanya yang menempatinya sekelas Raja dan Presiden.
Sungguh ironis, jika di bandingkan dengan keadaan Muslim Cyber Army yang sudah diciduk pihak kepolisian, karena kecintaan terhadap paduka, para “Penyebar Hoax Dan Ujaran Kebencian Serta Persekusi” itu sekarang rela menginap di Hotel Prodeo (Rumah Tahanan), sementara paduka berlibur pada pelariannya dengan alasan umroh di hotel berbintang lima sekelas Raja dan Presiden.
Pada awalnya penulis berpikir kecintaannya terhadap Paduka akan kekal dan abadi seperti istilah cinta di atas, akan tetapi pada akhirnya “Tai Ayam” rasanya “Tai Ayam” bukan “Coklat” yang dirasakan mereka, para pelaku tersebut sekarang menangis dan menyesali perbuatannya serta berhotel prodeo.
Herannya anggota dan loyalisnya tidak sadar, sekarang ini sedang dimamfaatkan oleh Baginda. Bisa dibayangkan orang yang menyuruh berjuang yaitu Baginda Rizieq Shihab “Berbintang Lima”, sedangkan anggota yang berjuang “Berhotel Prodeo”, terus nasib anak dan istrinya bagaimana, serta siapa yang mau membela.
Akan tetapi bisa saja hal tersebut sudah menjadi tradisi di FPI, kalau pemimpinnya senang senang anggotanya susah, itu sudah keharusan dan sudah biasa. Bagi mereka cukup diberikan julukan pahlawan karena sudah dianggap berjihad dan disiapkan surga di hari akhir nantinya (apakah Baginda Rizieq Shihab sudah merangkap Tuhan juga saat ini???).
Komentar
Posting Komentar