MAY DAY HARI KEMENANGAN BURUH YANG "DAMAI"
1 Mei diperingati sebagai hari buruh telah ditetapkan menjadi hari libur nasional oleh pemerintah pada 2013. Sepanjang tahun hari buruh ini tidak pernah lepas dari aksi unjuk rasa untuk menyuarakan hak-hak buruh.
Namun berbeda pada tahun 2017 ini , Menaker Hanif pada Indowarta.com ingin mengubah Hari Buruh 2017 atau biasa disebut hari buruh internasional ini menjadi karnaval pariwisata, ujarnya (26/4/17).
Dengan hal tersebut diharapkan dapat mengubah kebiasaan menyambut hari buruh di Indonesia dan menambah daya tarik pariwista.
Senada dengan Presiden Seriktar Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea menyatakan pada Poskota.com peringatan buruh 2017 akan berbeda dengan tahun sebelumnya dan berjalan aman, kamis (27/4).
Selanjutnya Andi menegaskan pada saat peresmian Rusun bersama Presiden Jokowi banyak perbedaan bentuk aksi may day tahun ini, para buruh nantinya akan melakukan parade kebudayaan (27/4).
Berbeda dengan Ketua Konferensi Serikat Pekerja Indonesia(KSPI) Said Iqbal bahwa aksi may day tahun ini bukan karnaval kebudayaan, melainkan aksi turun ke jalan menyuarakan HOSJATUM.
HOSJATUM adalah Hapus Outsourcing dan pemagangan, Jaminan sosial di revisi : jaminan kesehatan dan jaminan pensiun, Tolak Upah Murah :cabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015. "Jadi May Day is not holiday and is not tourism carnval," pada Tribunnews.com tambahnya (27/4).
Ada perbedaaan pendapat antara Presiden dan Ketua Konfrensi KSPI, yang satu menegaskan perayaan mayday tahun ini lebih kepada parade kebudayaan, sehingga citra pergerakan buruh positif , sedangkan Said Iqbal ingin tetap ujukrasa untuk menuntut 3 agendanya.
Apabila melihat trackrecord-nya, Said Iqbal pada 2014 pernah ditulis “Politik Seputar Pemilu” bahwa aksi Said Iqbal dengan KSPI-nya bukan sekedar memperjuangkan nasib buruh. Tapi sudah ditunggangi pihak ketiga. Yaitu pihak yang punya kepentingan di pemilu 2014.
Apakah pada tahun ini juga sama sudah ditunggangi pihak ketiga, karena bertepatan dengan Pilgub 2017 atau persiapan menjelang Pilpres yang akan datang 2019.
Dengan demikian jangan jadikan aksi may day ini untuk tujuan politis, dan kaum buruh lebih baik memilih hal-hal yang bernuasa positif baik yang disarankan oleh Menaker Hanif maupun Presiden KSPI Andi daripada turun ke jalan menghabiskan energi yang tidak bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar