Terjerat Banyak Kasus, Polri Didesak Tangkap Rizieq Shihab




Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia ’98 (Jari 98) menggelar unjuk rasa di Mapolda Metro Jaya, Jumat (28/4). Dalam orasinya, massa mendesak aparat Kepolisian menangkap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang diduga terjerat berbagai macam kasus.

Mulai dari penghinaan simbol negara dengan menuding adanya simbol palu dan arit di mata uang rupiah yang baru, penghinaan agama Kristen, penghinaan Pancasila hingga chat mesum dengan Firza Husein yang membuat risih para orang tua di negeri ini.

Tak hanya itu. Rizieq Shihab juga diduga melakukan penghinaan terhadap budaya Sunda, kasus yang mengancam akan membunuh Pendeta-Pendeta Kristen untuk balas dendam insiden Tolikara, penghinaan aparat negara dan profesi Hansip dengan menyebut pangkat Jenderal otak hansip hingga jelang pencoblosan yang baru-baru ini dilaporkan ke Bareskrim.

“Negara tidak boleh kalah dengan kelompok yang berusaha mencoba memecah belah persatuan dan kesatuan. Tangkap kelompok yang anti Pancasila, negara harus terapkan equality before the law sekalipun itu sosok yang dianggap kontroversial Habib Rizieq Shihab,” ungkap Wasekjen Jari 98 Ferry Supriadi di depan Polda Metro Jaya.

Ferry memastikan bahwa semua warga negara tanpa pandang bulu di mata hukum sama. Jangan sampai ada anggapan negara sengaja melakukan pembiaran terhadap Rizieq Shihab.

“Jangan biarkan juga Rizieq melakukan provokasi terus-terusan dan membuat gaduh negara. Polisi harus tegas, tangkap provokator-provokator yang buat gaduh negara. Oposisi dan kritisi boleh tapi ada etikanya, terlebih lagi yang bersangkutan menyandang status ulama. Publik menanti gebrakan Polisi untuk tindak tegas Rizieq Shihab,” tandasnya.

Karenanya, JARI 98 mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu menyelamatkan Pancasila dan NKRI dari ideologi radikal yang telah berusaha merongrong kedaulatan Pancasila dan NKRI. Ferry juga mmendukung penuh jika pemerintahan Jokowi-JK memberangus keberadaan mereka melalui TNI/Polri.

“Mari ciptakan situasi kamtibmas yang benar-benar aman, nyaman dan kondusif. Masyarakat butuh kedamaian, mari rawat Kebhinnekaan dan rawat juga nusantara. Berangus, dan tindak tegas keberadaan kelompok yang memecah belah persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Rembuk Jakarta Gelar Seminar Mengusung Tema “Pro Kontra Reklamasi Untuk Siapa?

Hendardi : Aksi 212 Adalah Aksi Untuk Naikan Daya Tawar Politik

TITIK TEMU PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA