WAPRES JUSUF KALLA PERINTAHKAN COPOT SPANDUK ANCAMAN TAK SALATKAN JENAZAH



Jakarta - Beberapa waktu terakhir ini, publik Jakarta dikejutkan dengan munculnya spanduk-spanduk yang berisi ancaman tak akan menyalatkan para jenazah pendukung pihak yang diduga melakukan penistaan agama alias Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Bahkan, sudah ada yang menjadi korban kekejian spanduk provokatif semacam itu, yakni ditolaknya jenazah lansia bernama Hindun untuk disalatkan di sebuah mushalla bernama Al-Mukminun yang lokasinya berada di kawasan Karet Setiabudi, Jakarta Selatan.
Karena efek pemasangan spanduk-spanduk itu dinilai sangat meresahkan, maka Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menanggapi fenomena itu dengan menyatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas respon cepat aparat yang dengan segera menurunkan spanduk-spanduk provokatif tersebut.
Lebih lanjut, JK yang saat ini menjadi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, meminta agar spanduk-spanduk meresahkan yang masih terpasang di sekitar tempat ibadah untuk segera dicopot alias ditiadakan.
“Ya spanduk itu kan sudah diturunkan. Saya juga perintahkan DMI jangan seperti itu,” terang JK kepada wartawa saat berada di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, hari ini, Selasa (14/3).
Tidak hanya itu saja, JK juga menjelaska bahwa hukum mensalatkan jenazah seorang muslim hukumnya fardhu kifayah, di mana apabila dalam suatu kampung tak ada yang melakukan kewajiban itu, maka dossa masal pun terjadi.
Tidak hanya itu saja, JK juga sangat menyetujui apabila aparat melakuan pencopotan terhadap spanduk-spanduk yang isinya hanya memprovokasi untuk memecah belah bangsa.

“Bahwa ada pelanggaran yang membuat spanduk ya kita suruh bersihkan saya setuju,” ucapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Rembuk Jakarta Gelar Seminar Mengusung Tema “Pro Kontra Reklamasi Untuk Siapa?

Hendardi : Aksi 212 Adalah Aksi Untuk Naikan Daya Tawar Politik

TITIK TEMU PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA