STRATEGI TIDAK HADIRNYA ANIES..



Timses Anies Sandi pasti tahu bahwa debat akan menurunkan nilai paslonnya..

Karena itu keputusan tidak menghadiri debat adalah keputusan terbaik yang bisa mereka buat. Mereka tidak akan tahan dengan bulli-an yang berpotensi mengurangi suara paslonnya, terutama dari kalangan swing voters.
Mereka berhitung, paling bulli-an tidak menghadiri debat hanya berlangsung sehari. Sedangkan jika hadir di debat, bisa berhari2.

Dari situ kita bisa melihat bahwa secara program dan kemampuan memaparkannya, Anies kalah jauh dibandingkan Ahok. Anies lebih mengandalkan kemampuan retorikanya daripada program. Ia dulu berharap bahwa pembawaannya yang tenang dan santun bisa menjadi jualan yang efektif.

Tapi sayang, Anies salah berhitung.
Jika dulu okelah ia bisa menang dengan cara seperti itu tapi sekarang zaman sudah berubah. Mungkin ketika Ahok bukan petahana dan orang belum melihat hasil karya pembangunannya, bisa jadi Anies menang jika dilihat dari segi fisik saja.

Sebagai contoh, kita lihat nasib Agus Yudhoyono saja. Muda, tampan, dari militer dengan keluarga harmonis yang ditonjolkan, ternyata sudah bukan jualan yang laku lagi untuk diperdagangkan.

Masyarakat sudah punya kecerdasan berfikir setingkat lebih maju terutama di Jakarta. Mungkin kalau di Jawa Barat yang rata-rata pemilihnya suka liat artis, okelah.

Dan timses Anies - Sandi menyadari ini..
Karena itulah mereka memfokuskan strateginya pada serangan langsung melalui kantung-kantung pemilih mereka daripada fokus debat. Mereka lebih memilih gerilya ke masjid2, majelis taklim, ormas agama karena disanalah mereka diterima. Jualan ayat dan pilih pemimpin muslim lebih mengena buat mereka.

Jangan terlalu euphoria dengan bulli-an ketidak-datangan Anies di Kompas TV, karena itulah yang diinginkan mereka. Mereka mengalah satu langkah, tapi membuat gerakan bawah tanah untuk memenangkan paslon mereka.

Mereka paham, bahwa kelemahan timses Ahok adalah "sudah merasa menang", sehingga tidak fokus pada serangan utama atau saat pencoblosan. Mereka ingin kembali menaikkan "over confidence" dari timses Ahok, supaya tetap lengah.

Saran buat timses Ahok, perkuat logistik relawan saat pencoblosan. Seperti kata seorang teman, "Ini perang. Mereka yang kuat secara logistik lah yang menang". Jangan sampai seperti putaran pertama, sibuk joget di rumah Lembang tapi di banyak TPS tidak ada relawan yang datang.

Sebenarnya pada saat sekarang Ahok sudah diatas angin. Swing voters - mereka yang belum punya sikap atau mereka yang berencana golput - sudah pasti akan pilih Ahok karena mereka menggunakan akal mereka untuk memilih. Yang bisa mengalahkan Ahok nanti adalah intimidasi di lapangan saat pencoblosan..

Saya masih pegang Ahok - Djarot untuk kemenangan pilgub ini, meski tipis sekali. Setipis daster emak-emak yang sobek dibeberapa tempat tapi dibuang sayang..

Begitulah, kutang-kutang..

Sumber: FB Denny Siregar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Forum Rembuk Jakarta Gelar Seminar Mengusung Tema “Pro Kontra Reklamasi Untuk Siapa?

Hendardi : Aksi 212 Adalah Aksi Untuk Naikan Daya Tawar Politik

TITIK TEMU PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA